Monday, September 19, 2011

Sejarah Kontes Ikan Cupang Hias Di Indonesia Bag I : Perkembangan


Cupang Hias ( Betta Splendens ), adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Kontes Ikan cupang Hias mulai dikenal masyarakat pertama kali pada saat era awal 90an, pada dilombakan masih ikan-ikan cupang hias jadul, seperti ekor lilin ataupun slayer dalam 1 kategori/kelas. Bahkan media tempat ikan diarena kontespun masih menggunakan botol belum menggunakan aquarium seperti sekarang.


Kontes cupang moderen pertamakali diadakan dipertengahan 90an yakni di tahun 1996 di Taman Ria Senayan Jakarta. Saat Itu ikan yang diperlombakan adalah Ikan asli produksi Indonesia, yaitu Serit (Crowntail), Dan yang menjadi Juri Pertama Kali adalah Abah Kamil. Kontes tersebut sudah di bagi dalam beberapa kategori berdasarkan warna, yaitu kategori warna dasar, warna kombinasi, warna maskot dan warna bebas. Dan di bagi dalam beberapa kelas yaitu Senior, Junior, Baby. diwaktu itulah ikan cupang hias terutama jenis serit ramai di bicarakan oleh para penghobbies ikan hias, dan ditahun 1998 mulai banyak kontes-kontes cupang hias di adakan di jakarta.  Lalu diikuti oleh kota-kota lain di pulau Jawa, dimulai oleh Surabaya sebagai kota pertama yang mengadakan kontes di luar Jakarta yaitu di tahun 1998. 

Mulai sejak saat itu lah kontes2 cupang hias ramai diadakan di Indonesia, dan mengalami Booming di era 1999-2002, di era ini perkembangan cupang hias jenis serit benar-benar mengalami kemajuan yang begitu pesat dan teramat sangat di gandrungi dan di cari oleh para penghobbies,  pada era tersebut harga ikan cupang hias jenis serit melonjak dahsyat, disekitar tahun 2000-an pada sebuah kontes lokalan peternak di Slipi yang di adakan oleh KECAPI,salah satu kelompok peternak disipi , seekor ikan hias juara (warna hitam) dibeli oleh Pohin (seorang hobbies cupang hias di Jakarta) melalui lelang setelah kontes dengan harga Rp. 7,000,000,00., harga yang cukup gila untuk seekor ikan yang berukuran kecil, namun belum hilang kekagetan publik oleh harga tersebut, masyarakat di buat tercengang kembali ketika seekor serit merah dibeli seharga Rp. 14,000,000,00 oleh Harvey, seorang penghobbies cupang hias dari Bandung. Di era ini harga bakalan seekor serit kecil minimal Rp. 300,000,00. Harga ikan-ikan jadi untuk kontes rata-rata diatas satu juta rupiah,  dan untuk ikan-ikan juara harga rata-ratanya mencapai diatas  dua juta rupiah, bahkan untuk ikan-ikan rijek pun seorang peternak bisa menjual seharga Rp. 15,000,00 per ekor.  Ikan cupang jenis serit benar-benar merajai pasar ikan hias di Indonesia, belum cukup sampai disitu, Henry Yin salah seorang penghobbies asal Jakarta, memperkenalkan cupang serit kepada dunia dengan nama Crowntail Betta. Tanpa disangka, dunia benar-benar di buat terkagum-kagum dengan keindahan ikan hias asal Indonesia ini. Di era ini kontes-kontes cupang hias begitu marak diadakan di kota-kota di seluruh Indonesia, dari mulai piala bupati/walikota hingga piala presiden pernah diadakan, dan peternak cupang hias pun menjamur.

Di sekitar tahun 2001-an salah satu strain cupang hias asal Amerika Serikat yaitu Halfmoon pun mulai di kenal pubik dan pertamakali masuk dalam kategori kontes pada saat kontes di gedung Indosat Jakarta, dengan masih hanya terdiri 1 kelas. Lalu menyusul strain Plakat, cupang hias asal Thailand pun masuk menjadi salah satu kategori kontes pada saat kontes tahun 2002 di Gajah Mada yang di adakan oleh Jakarta Club.

Di tahun 2003 dunia cupang hias mendapatkan hantaman keras dengan masuknya salah satu ikan hias jenis siklid dari Negri Jiran yaitu Louhan. Diakhir tahun itu cupang hias mengalami kemerosotan yang cukup tajam, dan mengalami periode suram hingga tahun 2006. Dimasa itu Kontes yang di adakan setiap tahun pun bisa dihitung oleh jari saja.

Meskipun jarang diadakannya kontes namun para peternak maupun penghobbies sejati cupang hias tetap bertahan menekuni di dunia ikan cupang hias ini, berkat merekalah akhirnya pelan tapi pasti Ditahun 2007 cupang hias bangkit kembali, ini di tandakan oleh di adakannya kontes cupang hias di Lapangan banteng Jakarta yang tercatat di rekor MURI sebagai kontes ikan hias dengan jumlah peserta terbanyak sejumlah 1063 ekor ikan yang menjadi pesertanya. Dikontes tersebut juga mulai diperkenalkannya strain cupang hias dari Thailand yaitu Giant. Lalu kategori pada kontes pun muai di perbanyak, serit, halfmoon dan plakat pun di bagi menjadi banyak kelas berdasarkan warna.

Di tahun 2009 hingga sekarang ini (2011) dunia ikan cupang hias menemukann kejayaannya kembali dengan maraknya di adakan kontes-kontes lagi di seluruh Indonesia bahkan dikontes Perdana MCHI (Masyarakat Cupang Hias Indonesia) di bulan april 2011 jumlah peserta mencapai hingga 816 ekor ikan!. Semua pun berharap agar ikan cupang hias di Indonesia merajai kembali pasar ikan hias di tanah air bahkan di dunia.

(Jika Ada Kesalahan, mohon koreksi ke email saya bettaholics@gmail.com)


2 comments:

  1. memang indah warna dan tampilan ikan cupang...top gan.thanks info mengenai asal kontes di negeri kta.

    ReplyDelete